Peranan Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya

Nats: Efesus 5:18-21
18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.

Di dalam pandangan orang Chinese, ada tiga tipe orang:
Tipe orang yang pertama, sien ce sien cie, artinya orang yang pada waktu sebelum sesuatu hal terjadi dia sudah melihat ke depan apa yang akan dia hadapi, apa yang harus dia persiapkan.
Tipe orang yang kedua, ho ce ho cie, yaitu orang yang selalu diajak untuk belajar untuk mempersiapkan kerohanian kita, mendisiplinkan pribadi kita, jawabannya, “Ah, hidup itu masih panjang. Bukankah aku masih muda?” Selalu berkata, nanti saja, tomorrow will be better. Ini adalah jenis orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kenapa? Karena hari ini dia gagal, tidak ada penyesalan. Tomorrow will be better. Orang seperti ini selalu menunda kesempatan, mengira masih ada waktu bagi dia.
Tipe orang ketiga yang paling berbahaya, pu ce pu cie, orang yang cuek dan hidup untuk diri sendiri. Kita perlu menggugah dan membangunkan orang-orang seperti ini yang tidak mau tahu dan sangat pesimis dan pasif sekali serta kepala batu. Dia tidak tahu untuk apa dia hidup dan dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk hari depannya, dan apa yang akan dia hadapi ke depan dia sendiripun tidak mau tahu. Itulah kebanyakan orang-orang yang dikatakan oleh rasul Paulus ‘sedang mabuk oleh anggur.’ Apakah berarti kita tidak boleh minum anggur? Minum anggur atau tidak boleh minum anggur bukan karena anggur itu salah. Apakah minum anggur itu berdosa? Saya katakan, tidak. Karena mujizat yang Tuhan Yesus lakukan pertama kali adalah mengubah air menjadi anggur di dalam pesta pernikahan di Kana. Jadi bukan karena anggurnya, bukan masalah minum atau tidak minum, tetapi masalahnya adalah hati kita pada waktu melakukan segala-galanya sebelum kita minum anggur itu.
Maka tiga tipe orang ini mengawali khotbah saya pagi ini. Bagaimana kita sebagai orang Kristen dipersiapkan di tengah-tengah jaman ini, biar kita melihat kebenaran firman Tuhan memimpin kita. Sebagai anak-anak Tuhan kita sudah menerima keselamatan dengan dua konsep yaitu “getting in” dan “staying in.” Kita masuk dan tinggal di dalamnya. Sekali keselamatan itu diberikan, tidak pernah akan hilang. Seseorang yang sudah menerima Kristus dan sudah diselamatkan, apakah nanti pada akhirnya seperti yang dikatakan oleh teologi Armenianism yaitu jika engkau tidak baik-baik mengerjakan keselamatanmu dengan segala perbuatan baik, dengan kekuatanmu, dengan kemampuanmu, pada akhirnya engkau tidak akan diselamatkan? Konsep seperti ini akan membuat kita menjadi bimbang, membuat kita menjadi orang yang tidak karuan, membuat kita seringkali menjadi berteriak-teriak kepada Tuhan, minta Roh Kudus masuk di dalam hidup kita. Maka tidak heran di Cina selalu ada lagu “Welcome Holy Spirit,” yang istilahnya hari ini Holy Spirit bisa singgah, tetapi nanti bisa pergi, lalu bisa ditarik kembali dengan kekuatan magic supranatural untuk masuk. Akhirnya nanti siapa yang masuk?
Di dalam hal ini kita melihat keselamatan itu dilaksanakan oleh Tuhan, getting in and staying in, masuk dan tinggal. Sehingga waktu kita memperoleh keselamatan, Roh Kudus tinggal di dalam kehidupan orang percaya. Hari ini saya akan memberikan tiga hal yang Roh Kudus lakukan di dalam hidup orang percaya.
1. The Spirit and Ethical Life.
Pada waktu seseorang diselamatkan, hidupnya bukan milik mereka lagi, tetapi Kristus diam di dalam dirinya. Berarti keberadaan diri orang percaya itu bukan lagi dirinya sendiri tetapi Roh Tuhan yang tinggal di tengah-tengah kehidupan kita. Namun banyak orang Kristen mengeluh, dia sudah menjadi orang percaya tetapi seringkali kerohaniannya “up and down.” Sdr sudah menjadi orang Kristen bertahun-tahun, apakah sdr tidak pernah mengalami hal seperti ini? Apakah ada di antara sdr yang berani mengatakan saya lebih baik daripada orang lain, saya tidak pernah berbuat dosa, rohani saya selalu klimaks dan tidak pernah jatuh? Tidak ada. Saya selalu mengatakan di tengah-tengah dunia ini tidak ada seorangpun yang bisa dikatakan sempurna adanya. Semua orang pasti pernah berbuat dosa. The Spirit and Ethical Life merupakan konsep yang sangat penting karena pada waktu seseorang dipimpin oleh Roh Kudus dan mata rohaninya dibuka, Roh Kudus akan memimpin dia kembali, dari pasif menjadi aktif. Tidak ada orang secara aktif melakukan kebenaran kecuali Roh Kudus mengubah dia. Firman Tuhan mengatakan, “Tidak ada seorangpun yang baik, tidak ada seorangpun yang benar. Semuanya sudah berbuat dosa.” Maka konsep the Spirit and Ethical Life ini mengandung dua pengertian, too easy and too hard. Dimana “easy-”nya? Karena ini lebih bersifat individual. Pada waktu seseorang dipimpin Roh Kudus, tidak ada yang namanya bersama-sama. Pada waktu sdr menerima kuasa keselamatan dan kuasa Roh Kudus, semuanya bersifat individual. Ada yang menerima keselamatan waktu dia masih kecil, ada yang sudah dewasa, atau ada yang sudah hampir meninggal baru percaya. Tetapi juga “too hard” dalam hal terlalu sulit karena kita dihadapkan di dalam satu tantangan etika yang begitu real. Menjadi orang Kristen bukan hanya sekedar menerima baptisan dan sesudah itu hidup suci seperti malaikat. Orang seperti itu bisa jadi sebetulnya karena kurang sosialisasi atau kurang pergaulan. Menjadi orang Kristen begitu sulit karena kita dihadapkan dengan tuntutan etika yang real sekali, kita harus bertanggung jawab dan harus menjadi teladan di tengah-tengah dunia yang berdosa ini. Ini adalah panggilan yang terlalu sulit. Tetapi itulah tantangan bagi kita. Siapakah yang dapat memampukan kita memiliki kehidupan beretika tinggi di tengah-tengah dunia yang berdosa ini? Peranan kuasa Roh Kudus tidak pernah tinggal diam. Dia terus-menerus mengingatkan kita, orang-orang yang lemah ini, untuk terus bersandar kepadaNya. Jangan mengira pendeta itu lebih hebat rohaninya daripada orang Kristen yang lain. Begitu orang Kristen jatuh dibanding dengan orang non Kristen jatuh, jatuhnya itu berbeda. Orang non Kristen jatuh, waktu dia berbuat dosa, dia selalu menikmati. Tetapi orang Kristen begitu jatuh, jatuhnya bisa begitu dahsyat.
2. The Spirit and the New Covenant.
Perjanjian Allah atau the Covenant ini bukan ditulis dengan tinta dan kertas, tetapi dengan Roh Allah yang hidup; bukan dengan loh batu melainkan di dalam loh daging yaitu hati manusia. Bagaimanapun brengseknya sdr, bagaimanapun sdr pernah mengecap kebenaran Injil Kristus, tetapi kemudian meninggalkan Tuhan, lalu bagaimana? Ada seorang ibu menangis kepada saya, mengatakan anaknya sekarang sudah murtad dan meninggalkan Tuhan. Saya hanya bisa memberikan penghiburan kepadanya, jika anaknya pernah mengalami keselamatan yang sungguh, kalau dia pernah mengecap arti pertobatan dan pernah beriman dengan sungguh di hadapan Tuhan, cepat atau lambat kuasa Roh Kebenaran itu tidak akan tinggal diam. Peranan Roh Kudus tidak akan pernah menidurkan dia. Peranan Roh Kudus tidak akan pernah membiarkan dia terus berada di dalam kegelapan. Roh Kudus akan terus-menerus mengingatkan dia, karena hukum yang tertulis itu mematikan tetapi Roh itu menghidupkan. Roh Kudus pasti akan membuat diri kita hidup di dalam kebenaran, hidup meresponi kebenaran firman Tuhan, hidup meresponi apa yang menjadi amanat agung Tuhan untuk kita kerjakan. Itulah pimpinan Roh Kudus. Sehingga kita bersyukur akan the Spirit and the New Covenant ini. Maka etika bagi Paulus, pada waktu dia menghadapi berbagai problema di tengah-tengah gerejanya, problema di tengah-tengah masyarakatnya, pada dasarnya bagi Paulus, masalah etika ini dasarnya adalah persoalan teologia murni dan simple dan persoalan itu berhubungan dengan pengetahuan akan Allah yang dapat kita pelajari dan dapat kita ketahui di dalam keterbatasan pribadi kita. Kita harus mengakui keterbatasan kita pada waktu belajar akan kebenaran firman Tuhan tetapi kita meminta pimpinan dari kuasa Roh Kudus itu terus-menerus memberikan kemampuan kepada kita. Yang kita bicarakan dalam hal ini bukan persoalan etika berdasarkan hubungan humanis saja, bukan berdasarkan undang-undang belaka. Tetapi etika yang dimaksud di sini adalah kembali kepada persoalan teologia murni, persoalan hubungan pribadi ktia dengan Tuhan. Di tengah-tengah dunia Barat ini bagaimana mendidik anak kita hidup di dalam kebenaran? Sulit sekali. Sejak di dalam kandungan ibunya anak itu sudah punya benih dosa. Tidak perlu diajar, anak sudah tahu berbuat dosa. Tidak perlu diberitahu, anak sudah otomatis bisa berbuat jahat dan tahu melakukan pembalasan. Itu sebab orang tua menyekolahkan anaknya supaya dia belajar berbuat baik, belajar dari orang baik. Di dalam hati kita sedalam-dalamnya kita tahu, berbuat jahat itu gampang tetapi berbuat kebaikan itu sulitnya bukan main. Itulah persoalan dasar teologia murni yang harus kita ketahui. Sehingga segala sesuatu yang harus kita kembalikan kepada Pencipta kita, sang Kebenaran itu, maka seperti kata Paulus, segala sesuatu yang engkau kerjakan di tengah-tengah dunia ini harus dengan Tuhan. Itulah konsep yang kita mengerti di dalam point the Spirit and the New Covenant ini. Kenapa? Karena pada waktu Allah memberikan the New Covenant ini Allah juga meminta hubungan kita dengan Tuhan semakin hari semakin dekat.
Yang pertama, tujuan kita melakukan segala sesuatu bagi Tuhan adalah untuk memuliakan Tuhan. Inilah tujuan hidup kita, to glorify Him. Di dalam pengakuan iman the Westminster Confession of Faith chapter pertama, tujuan manusia diciptakan itu bukan untuk makan dan minum saja, tetapi untuk memuliakan Tuhan.
Ada seorang ibu tua merindukan suaminya juga percaya Tuhan. Suaminya itu orang yang keras dan begitu sulit untuk dibawa ke gereja. Seorang pria Chinese itu sangat otoriter. Isteri tidak boleh ikut campur dan tidak boleh mengatur suami. Sudah diInjili, sudah didoakan, tidak mempan-mempan. Seolah-olah semakin didoakan, semakin keras orang itu. Sdr pernah memiliki pengalaman seperti ini? Sdr jangan kapok. Ini bukan karena doa kita kurang manjur, tetapi karena seseorang yang berteriak kepada Tuhan supaya orang yang tidak bertobat ini menerima belas kasihan dari Tuhan, Setanpun tidak tinggal diam. Kuasa kegelapan tidak eprnah tinggal diam. Semakin didoakan, semakin keras suaminya memperlakukan dia. Maka ibu ini memakai cara lain. Dia memasakkan makanan-makanan yang paling enak untuk suaminya sedangkan dia sendiri hanya makan mantou. Suaminya menjadi curiga, kenapa isterinya melakukan hal ini. Akhirnya waktu didesak, isterinya mengatakan, “Karena aku mencintai kamu, saya tidak tahu cara yang bagaimana lagi untuk membawamu mengenal Kristus, aku harus memberikan yang terbaik bagimu selama kamu masih hidup. Makanlah dan nikmatilah sepuasmu selama masih ada kesempatan. Kalau saya meninggalkan dunia ini, saya memiliki hidup yang kekal bersama Kristus. Sebagai seorang isteri yang mencintaimu, saya begitu ingin engkau juga bisa bersamaku hidup di dalam kekekalan, tetapi engkau tidak mau. Maka aku hanya bisa memberikan apa yang terbaik kepadamu sekarang ini.” Mendengar kalimat itu suaminya menjadi sungkan sekali, sampai akhirnya dia sendiri yang meminta isterinya membawa dia ke gereja.
Yang kedua, segala sesuatu harus dikerjakan untuk Tuhan, itu adalah pola teladan dari Yesus Kristus sendiri. Memang ini adalah hal yang begitu sulit, tetapi ini yang harus kita kerjakan. Mungkin ada kekurangan tetapi kalau engkau tidak mengerjakannya sama sekali, engkau berdosa besar. Kerjakanlah baik-baik. Yang ketiga, prinsip kasih. Kasih itu adalah Allah sendiri, Allah yang sudah menyatakan kasihNya ke tengah-tengah kehidupan kita. Maka inilah yang mendorong kita untuk mengerjakan segala sesuatu untuk semata-mata memuliakan Tuhan.
3. The Spirit and Preaching.
Paulus mengajarkan beberapa sikap orang Kristen di dalam bagian ini. Yang pertama, hendaklah kamu penuh dengan Roh. Perintah ini bukan bersifat sementara tetapi merupakan suatu perintah yang berwenang, merupakan suatu keharusan, bukan sesuatu yang fakultatif atau suatu pilihan belaka. Di dalam kehidupan kita yang sudah mengenal keselamatan dan anugerah Tuhan, sdr tidak berhak untuk memilih. Allah yang berdaulat sebelum dunia ini dijadikan, sebelum engkau dibentuk di dalam rahim ibumu, Allah sudah memilih dan menentukan kita. Sehingga pada waktu kita melihat dua kondisi yang digambarkan di dalam bagian Efesus ini sama-sama dipengaruhi oleh unsur luar. Yang satu digambarkan sebagai mabuk oleh anggur, seorang peminum. Seorang alkoholik itu dipengaruhi oleh alkohol, yang membuat dia menjadi liar, buas, tidak bermoral dan tidak terkontrol hidupnya. Bahkan kelakuan seorang pemabuk bisa lebih jahat, lebih kejam dan lebih buruk daripada binatang. Sedangkan sebaliknya yang satu lagi adalah seseorang yang berada di dalam pimpinan dari kuasa Roh Kudus. Dipengaruhi oleh kuasa Roh Kudus itu berbeda total dengan orang yang mabuk. Jika orang mabuk membuat keberadaannya seperti binatang, turning a human being into a beast, sebaliknya orang yang penuh dengan Roh Kudus akan membuat dirinya seperti Kristus. Kenapa? Karena karya penyelamatan Kristus itu dimulai dari dalam hati orang. Ini juga merupakan karya pekerjaan Roh Kudus yang bekerja di dalam hatinya yang membuat dia aktif berespons akan kebenaran Tuhan. Menjadi percaya bukan karena melihat tetapi karena mendengar. Kalau engkau hanya percaya karena melihat, engkau akan kecewa. Tetapi kalau engkau menjadi percaya karena engkau mendengar firman Tuhan, maka sin tao se cung tin tao. Karena di dalam Rom.10:14-15 Paulus mengatakan hal ini. Siapa bisa percaya kalau dia tidak mendengar firman? Yohanes Pembaptis di padang gurun meneriakkan firman Tuhan. Demikian juga Yesus Kristus selama 3 1/2 tahun melayani hanya 35 kali melakukan mujizat, tetapi kenapa hari ini gereja-gereja melakukan lebih banyak mujizat daripada Yesus, tetapi mujizatnya tidak lebih daripada penipuan fenomena, pencengkraman di dalam psikologi sehingga membuat orang takut. Maka point the Spirit and Preaching ini memperlihatkan kepada kita orang menjadi percaya dan mengikut Kristus bukan karena kehebatan orang di dalam memberitakan Injil. Kehebatan dia hanya karena dia dipakai Tuhan. Mereka menjadi percaya bukan karena kemampuan kehebatan proklamasi Injil tetapi juga karena kekuatan Roh Kudus yang memberikan kepastian yang kokoh. Menjadi seorang Reformed, kita wajib memberitakan Injil Tuhan, harus lebih bersemangat daripada orang Kharismatik. Kenapa? Karena kita tahu kita memberitakan kebenaran Allah. Seorang penabur yang menaburkan benih, kita tidak tahu kapan benih itu tumbuh. Tetapi kita tahu Tuhan akan memberi pertumbuhan pada waktunya. Karena itu kita tidak perlu takut, karena kita memberitakan Injil kepada orang-orang pilihan yang kita tidak tahu ada dimana dan kapan kita bisa ketemu mereka. Namun kita berusaha semaksimal mungkin. Maka ada perpaduan antara the Spirit and the Preaching ini membuat kita kembali sadar, orang yang taat kepada pimpinan Roh Kudus baru disebut orang rohani sewaktu seluruh pikiran, perasaan, kebebasan dan jasmaninya itu diatur oleh Roh Kudus. Sekali lagi saya mengatakan di dalam hal ini, orang yang taat kepada pimpinan Roh Kudus baru disebut orang rohani karena pemikiran, perasaan dan kebebasan jasmaninya diatur oleh Roh Kudus. Sdr yang dulunya pasif sekarang diaktifkan, yang dulunya tidak ada unsur keaktifan melakukan kebenaran tetapi hanya aktif di dalam berbuat dosa, sekarang pada waktu sdr menerima pencerahan di dalam ati pemulihan dari yang lama menjadi baru, segala keinginanmu, segala hawa nafsu kedaginganmu Tuhan kikis sedikit demi sedikit. Proses ini terjadi satu demi satu, tidak ada orang yang begitu dibaptis langsung berubah total seperti malaikat. Sedikit demi sedikit, tiap hari tiap sifat Tuhan hancurkan. Ini yang diberitakan oleh Paulus, ”...bukan karena aku tetapi karena keberadaan Roh Kudus yang terus-menerus bekerja.” Sebagai orang Reformed kita harus percaya waktu kita memberitakan firman, kita yakin ada janji Allah kepada setiap orang-orang pilihanNya. Tetapi yang perlu kita perhatikan bahwa bekerjanya Roh Kudus melalui firman Allah memimpin manusia untuk kembali kepada kebenaran firman Tuhan. Maka Roh Kudus dengan firman Allah itu tidak dapat dipisahkan. Roh Kudus tidak mungkin memimpin orang melanggar kebenaran firmanNya, karena Dia adalah Roh Kebenaran. Jika orang hanya menekankan kepenuhan kuasa Roh Kudus tetapi tidak pernah mengajarkan kebenaran firman Tuhan, maka sangat berbahaya sekali. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang memimpin orang masuk ke dalam kebenaranNya. Kita bukan orang pintar tetapi kita adalah orang berhikmat. Orang pintar rationya mengontrol perasaannya lalu mengontrol tindakannya. Kita puas? Tidak. Kita mengatakan di atas ratio masih ada kebenaran firman Tuhan, wahyu Allah, itulah yang memimpin kita hidup berhikmat. Kehendak Tuhan adalah absolut dan tidak pernah berubah tetapi pimpinan Roh Kudus itu bersifat sangat dinamis. Pimpinan kuasa Roh Kudus itu mempunyai dinamika yang tidak dapat diprediksi dan dipikirkan oleh manusia. Setiap kesaksian hidup kita berlainan. Ada yang latar belakangnya orang nakal, tetapi Tuhan bisa membawa dia berbalik kepada kebenaran. Tujuan pimpinan Roh Kudus adalah memimpin orang masuk ke dalam kehendak Tuhan yang tidak pernah berubah. RohKudus melalui firman Tuhan memimpin ratio manusia. Tuhan menggunakan kebenaran yang diwahyukanNya mengatur seluruh pikiran yang diciptakanNya untuk kembali kepada kedaulatanNya. Maka pemikirannya baru mencapai pemikiran yang tertinggi. Ratio adalah ciptaan Tuhan yang terbatas adanya, ratio tidak dapat membuat manusia mengerti keseluruhan dari kebenaran firman Tuhan. Maka ratio bukanlah kuasa yang tertinggi, sehingga tidak ada sesuatu yang dapat dibanggakan dari kaum Rationalisme. Kamu pintar? Tetapi kamu harus meminta hikmat yang berasal dari Tuhan. Biarlah kita menyadari keselamatan itu begitu berharga. Maka lakukan, kerjakan dan jangan takut mengabarkan Injil. Berani berkata-kata. Pergilah dan lakukan panggilan Tuhan bagimu.(kz)
Share this article :
 

Kode Smiley Untuk Komentar


:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t  

Post a Comment

Terima Kasih telah berkunjung ke blog saya ^_^
Silakan berkomentar disini, asal :
1. No Spam
2. No SARA
3. Sopan saja ya :)
4. Jaga ucapan, perkataan dan perasaan agar tidak menyinggung orang lain.
Kita manusia ngga ada yang sempurna. Mohon maaf jika ada sesuatu yang salah di blog ini. Trims ^_^

_Admin_

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. chencha14 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger